Anekdot
Karya : Drs. H Wasito, MM.
NS tersenyum kecut. Kemudian beliau menjawab : "Untuk menjawab pertanyaan itu, saya punya cerita. Ceritanya begini : "Dulu, di negeri antah berantah, seminar seperti ini, harus beli tiket melalui loket. Disediakan 2 loket. Loket A untuk suami yang takut isteri sedang loket B untuk suami yang tidak takut isteri. Ternyata loket A berjubel, sedangkan di loket B hanya ada satu orang berperawakan kecil.
Sementara itu ada juga seorang berperawakan jangkung yang masih bengong tidak antri di loket manapun. Karena penasaran seorang dari loket A cabut antrian dan datang kepada si kecil. "Bapak koq berani sekali, bagaimana caranya menghilangkan rasa takut kepada isteri, sehingga Bapak antri di loket B ini." Si kecil menjawab : "Wow, Bapak salah paham. Saya antri disini karena mengikuti perintah isteri saya." Si penasaranpun hanya bisa nyengir. Kemudian didatanginya si jangkung dan bertanya : "Maaf Bapak koq tidak ikut antri di loket?, apa Bapak tidak akan ikut seminar?" Si jangkung menjawab : "Aku bingung akan antri di loket mana. Aku ini kan anggota istiklomah." "Lho, istiqomah to Pak!", kata si penasaran. " Bukan! Istiklomah artinya ikatan suami takut istri kalau di rumah."
Mendengar cerita itu semua peserta seminar tertawa terbahak-bahak. NS pun dengan kalem berkata : "Bapak-bapak ini memang Jalmo limpat, seprapat tamat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar